FAMILY PROJECT DAY 8_UMMI PERGI KE RUMAH JIDDAH


Mendadak kemarin sore saya mendapat panggilan wawancara di KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) terkait lowongan pekerjaan menjadi asisten ahli untuk para petinggi di KKP. Sejujurnya saya sangat kaget mendapatkan panggilan wawancara ini karena hal ini tidak masuk dalam target rencana kami untuk sebulan ke depan. Karena itu malamnya kami mengadakan Family Forum dadakan, saya menanyakan pendapat suami tentang panggilan ini, karena saya masih bimbang apakah tawaran ini diambil atau saya tolak karena saat itu ‘Azam sedang sakit. Setelah diskusi cukup panjang maka suami menyuruh saya untuk pergi asalkan kondisi ‘Azam sudah semakin baik.

Semalaman ‘Azam tidur tidak nyenyak, sering sekali terbangun karena sesak nafas dan sakit tenggorokan. Saya sangat sedih melihat ‘Azam menderita seperti ini, tapi saya bisikan ke telinga ‘Azam.
“Azam yang sabar ya sayang, Azam kuat, ‘Azam pasti sembuh, ummi sayaaang sama ‘Azam”
Semalaman saya selalu bisikan kata – kata positif dan doa- doa agar ‘azam segera sembuh meskipun ‘Azam tidak sadar, kata – kata saya masuk ke dalam memori alam bawah sadarnya. Alhamdulillah wa syukurillah besok pagi azam terbangun dengan senyuman, ya Allah melihat senyuman azam membuat semua lelah dan kantuk saya hilang seketika. Lalu saya dan suami sepakat saya tidak usah mengerjakan pekerjaan rumah tangga sehingga saya dan suami fokus untuk bermain dengan ‘Azam, cukup beres – beres sedikit, menyapu dan memasak. Untungnya malamnya saya sudah mencicil pekerjaan rumah tangga seperti mencuci piring dan baju sehingga memang pekerjaan rumah tangga di pagi hari cukup sedikit.

Permainan yang kami lakukan sangaaat seru, mulai dari main pesawat, main olah raga, dan berantem – beranteman,hehe. Alhamdulillah meskipun pilek dan batuknya belum terlalu sembuh tapi alhamdulillah panas azam sudah turun jadi azam semangat untuk bermain.



Setelah bermain cukup lama dengan ‘Azam, jam 10 pagi saya berangkat ke rumah orang tua saya di tangerang. Berat rasanya meninggalkan ‘Azam apalagi dalam kondisi tidak sehat seperti sekarang ini, tapi saya teringat perkataan suami dan ibu saya bahwa ‘Azam hanya titipan, meskipun kita sangat menyayanginya akan tetapi dia bukan milik kita sepenuhnya, sayangilah sewajarnya dan tanamkan dalam diri bahwa menyayangi tidak harus selalu bersamai, karena terkadang berpisah bisa jadi pelajaran berharga buat anak. Kata – kata ini diucapkan suami dan ibu saat saya akan menyapih Azam di rumah orang tua.

Bismillah ya sayang, kita sama – sama belajar.’Azam belajar untuk mandiri dan tidak tergantung dengan ummi dan ummi belajar untuk tidak terlalu terikat dengan ‘azam. Sehat terus ya nak, love youuu




#Day8
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunSayIIP

0 comments:

Post a Comment

RoSe DeSign. Powered by Blogger.