Mungkin ini adalah waktu-waktu kritis untuk pulang ke rumah, bagaimana tidak karena pada waktu ini adalah waktu para muda-mudi keluar rumah, entah untuk apa yang penting jangan di rumah, sekedar main ke mall atau nongkrong di pinggir jalan bersama sahabat, yup yang penting jangan di rumah kalau tidak ingin di panggil "JONES", alias JOmblo ngeNES, hehe.
Seperti sekarang ini, jalan arah cibanteng menuju kampus IPB dan arah sebaliknya maceeet. Dipenuhi oleh motor berisi para ABG yang berniat untuk menikmati malam minggu mereka. Hemm entah apa yang menarik dari malam minggu sehingga semua orang berlomba-lomba untuk keluar menikmatinya, bahkan kami yang sudah halal pun terkadang ingin menikmatinya dgn keluar bersama, hehe.
Tapi euforia untuk menikmati malam minggu sepertinya tidak dirasakan oleh gadis kecil ini. Dilihat dari perawakannya dan wajahnya kemungkinan dia berumur sekitar 14-15 tahun, waktu dimana sebagian orang mengatakan sedang mencari jati diri dengan mencoba hal-hal baru, tapi dia tidak. Gadis kecil ini dengan tenang membantu Ayahnya membereskan dagangannya. Yup, ayahnya adalah seorang pedagang martabak bangka dan roti bakar yang biasa mangkal di toko buah langganan kami.
Biasanya sang Ayah selalu berdagang sendiri, namun hari ini lain, dia mengajak putri kesayangannya untuk "bermalam minggu" bersamanya. Mungkin sebagian dari kita merasa hal ini sangat wajar, apa spesialnya seorang anak membantu ayahnya?, biasa saja. Tapi bagi saya ini sangat luar biasa. Ya, dikala teman-temang sebayanya sedang berasyik ria menikmati malam minggu dengan berjalan-jalan, menikmati malam minggu yang katanya malam yang panjang (aneh :p). Sebagai seseorang yang pernah melewati masa muda (sadar diri sudah tua) rasanya sulit untuk tidak tergoda dengan ajakan teman bermain di luar, sekedar jalan2 atau main ke rumah teman.
Tapi gadis ini lain, dia dengan ikhlas dan senang hati membantu ayahnya berjualan. Dan dia sedikitpun tidak merasa malu, bahkan dia sangat menikmati acara malam minggunya ini karena dia bernyanyi saat membereskan dagangan ayahnya, Masya Allah.
Adakah yang lebih membahagiakan ketika tahu bahwa anak kita tumbuh menjadi anak yang sholeh/sholehah?.
Adakah yang lebih menenangkan ketika melihat anak kita tumbuh menjadi pribadi qurani yang dapat mengarungi kerasnya hidup?.
Adakah yang lebih mengharukan ketika melihat anak kita begitu tulus membantu sesama demi tegaknya ukhuwah islamiyah?
Sebagai orang tua baru, kadang saya merasa takut,
"Apakah saya bisa mendidik 'Azam dengan benar?"
"Mampukah saya memberikan yang terbaik untuk 'Azam?"
"Akankah kelak 'Azam akan mendoakan saya selepas saya tidak di dunia?"
Pertanyaan-pertanyaan itu mengalir begitu saja tanpa bisa dibendung, kekhawatiran muncul seiring banyaknya berita-berita miris tentang kenakalan remaja, tentang pergaulan anak muda dan sederetan berita-berita yang menguras air mata dan membuat hati ini sakit. Tapi hari ini saya diingatkan bahwa asa itu masih ada, memang banyak berita yang menggambarkan betapa buruknya generasi sekarang, yaah begitulah media "BAD STORY ITS A GOOD STORY". Karena media sekarang lebih banyak mengedepankan rating berita dibanding kebermanfaatannya (walau tidak semua media), sehingga kisah-kisah hebat anak muda hanya terlewat begitu saja, seperti debu yang berterbangan, tidak terlihat dan tidak terasa.
Diriwayatkan juga dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,
“Seorang wanita miskin datang kepadaku dengan membawa dua anak perempuannya, lalu aku memberinya tiga biji kurma. Kemudian dia memberi untuk anaknya masing-masing sebiji buah kurma, dan satu kurma hendak dia masukkan ke mulutnya untuk dimakan sendiri. Namun kedua anaknya meminta kurma tersebut. Maka si ibu pun membagi dua kurma yang semula hendak dia makan untuk diberikan kepada kedua-dua anaknya. Peristiwa itu membuatku takjub sehingga aku ceritakan perbuatan wanita tadi kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, : Sesungguhnya Allah telah menetapkan baginya syurga dan membebaskannya dari neraka” (H.R Muslim 2630)Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang memelihara dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku” (Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau). (HR Muslim 2631)Alhamdullillah, terima kasih ya Allah, Engkau mengingatkan saya dengan begitu indah.
Barakallah ya pak semoga anak gadismu ini menjadi penghalang dari siksa api neraka dan jalan menuju surga. aamiin.
Tetap semangat de, insya Allah setiap keringat yang keluar dari hasil usaha dan kerja kerasmu kelak akan menghasilkan keindahan dan keajaiban. aamiin
Terima kasih sudah menginspirasi :)
Bogor, 20 Juli 2015
0 comments:
Post a Comment