Monolog Sunyi

Monolog sunyi

"Bu bangun bu,,,"
Gadis kecil menangis digubuknya sambil membangunkan ibunya.

"Bu bangun bu,,aku lapar, bukankah sudah tiga hari ini kita tidak makan ?, aku benar-benar lapar bu,,"
Hening,,,
Ibu tetap terdiam.

"Bu, bangun bu, besok aku ingin sekolah, tapi kata guruku aku tidak boleh sekolah karena belum bayaran setahun, aku bingung kemana uang yang diberikan pak Gubernur kemarin y bu ?, bukan kah beliau bilang aku gratis sekolah ?"

Hening,,,
Ibu masih terdiam, tanpa suara.

"Bu, bangun bu,,,kenapa si "kaya" tidak mau memberi kita makan y bu ?, bukankah rumahnya sangat besar dan didalamnya banyak terdapat makanan ?, aku hanya ingin meminta sedikit saja bu,,"
Hening,,,
Tak ada jawaban, ibu masih tidur.

"Bu, bangun bu,,,aku kesal dengan perlakuan teman-teman, mereka mengejekku bu, mereka bilang aku tidak punya ayah, ibu sebenarnya ayah kemana ya bu ?, ayah marah ya kepada kita ?".
Hening,,,
Ibu tak bergeming dari tempat tidurnya

"Bu, bangun bu,,,bukankah pak RT sudah menjadi Ketua RT kembali ya bu ?, dia janji kepada kita kalau dia menjadi RT lagi, dia akan memberi kita makan setiap harinya, tapi bu, mengapa sudah setahun lebih menjadi ketua RT tak sekalipun dia memberi makan kita".
Hening,,,
Ibu tetap tak bangun.

"BU BANGUN BU,,,"
Gadis kecil itu memukul tubuh ibunya dengan tangannya yang kecil.
"HUHUHU,,,BU BANGUN BU,,,"
Semakin kencang tubuh ibunya dipukul.
Ibunya tetap tak bergeming.

"Bu bangun bu,,,aku janji tidak akan menanyakan tentang makanan, sekolah, ayah, pak RT dan si kaya asalkan ibu membuka mata ibu dan memelukku seperti biasanya, bu aku janji tidak akan nakal lagi,,,ibu bangun bu,,,".
Tangisan gadis itu makin kencang.
Heningnya malam mulai terusik.

"Bu, bangun bu, kenapa ibu tidak bangun selama tiga hari ini ? bukankah ibu sudah cukup lama tertidur, ibu aku kangen dengar suara ibu, aku kangen dengan pelukan ibu, aku kangen bu,,bu bangun bu,,kumohon,,,"
Hening,,,
Ibunya tak akan pernah bangun selamanya.