Jagalah hati jangan kau kotori
Jagalah hati lentera hidup ini
Jagalah hati jangan kau nodai
Jagalah hati cahaya Illahi
Bila hati kian bersih
Pikiran pun akan jernih
Semangat hidup nan gigih
Prestasi mudah diraih
Namun bila hati keruh
Batin selalu gemuruh
Seakan dikejar musuh
Dengan Allah kian jauh
(Jagalah hati-Snada)
Sahabat, pernah gak punya perasaan sebel atau gak suka
dengan orang lain??, hayooo ngakuuu,,,jujur aja deeh,,hehe (ssstttt jawabnya
dalam hati aja yaaa biar gak ada yang tau, J).
Jujur saja, saya pernah dan saat ini pun mungkin saya sedang
merasakannya. Entah sejak kapan saya merasa tidak suka dengan dia, apa
sejak awal bertemu atau sejak mulai mengenal dia cukup lama, yang pasti rasa tidak suka ini sudah mulai bermasalah, ibadah jadi terganggu, tidak konsentrasi
dalam segala hal karena terfokus dengan dia, apa yang dia lakukan, apa
statusnya, apa yang dia beli, dan lain-lain (ini sebel atau nge fans sie). Tapi
ini beneran lho, stalking itu gak Cuma sama orang yang kita kagumi saja tapi
juga sama orang yang tidak kita suka. Selalu aja cari bahan buat dikomentarin
yang akhirnya menambah berat rasa tidak suka dengan dia.
Sadar bahwa ini gak baik dan gak mau dong percakapan ini
terjadi.
Suatu hari, ‘Azam berlari sambil menangis.
“Ummi, dia jahat ummi, mainan ‘Azam diambil. ‘Azam sebel
sama dia, dia jahat”
“’Azam sayang jangan benci sama orang yaa,,gak baik.
Mainannya buat dia aja ya, kasian mungkin dia gak punya mainan, mainan ‘Azam
kan masih banyak”
:”Aaahh ummi maah, kan ummi yang ngajarin ‘Azam supaya sebel
sama orang lain, ummi kan juga suka sebel sama orang lain”
Wwaaah tidaaaakk nightmare rasanya kalo itu beneran
kejadian. Sebagai seorang ibu, saya berusaha sebisa mungkin untuk menjadi
teladan yang baik bagi anak saya. Menurut Kouzes dan Posner (2007) ada lima
praktek keteladanan, yaitu mencontohkan cara (Model the Way), menginspirasi
visi bersama (Inspire a shared vision), menantang proses (Challenge the
Process), memampukan orang lain untuk bertindak (Enable others to act), dan
menyemangati jiwa (Encourage the heart). Bentuk keteladanan yang paling tepat
untuk anak di masa keemasan (golden age) adalah bentuk keteladanan yang
pertama, yaitu mencontohkan cara. Hal ini dikarenakan pada otak mereka masih
banyak bagian yang belum dapat bekerja secara sempurna sehingga mereka hanya
bisa meniru apa yang mereka lihat. Sebelum kita memperbaiki anak kita, alangkah
baiknya kita memperbaiki diri terlebih dahulu, jangan sampai maut menjemput sebelum
kita memperbaiki diri dam hati kita masih dalam keadaan kotor. Naudzubillah.
Selalu ada banyak alasan untuk kita membenci seseorang, tapi ingat selalu ada banyak alasan pula untuk kita mencintai seseorang.
Yuuuukkk
sebelum kita identifikasi penyebab munculnya rasa tidak suka sama seseorang, kita niatkan ini agar kita makin dicintai
Allah, dan semoga alasan-alasan kita tidak menyukai seseorang bisa berubah
menjadi alasan-alasan kita untuk mencintai orang tersebut.
1. 1. Alasan fisik
Alasan fisik ini bukan sesuatu seperti
kekurangan fisik, tapi sesuatu yang bisa kita lihat secara kasat mata seperti
cara dia berjalan, cara dia berbicara, cara dia memandang, cara dia tertawa,
dll. Pokoknya segala sesuatu yang bisa lihat secara kasat mata. Hate at the
first sight biasanya muncul karena alasan ini.
“Iiihh jalannya kok dada duluan sie yang
maju sebelum bahu, sombong bener”
“Itu bibir kenapa coba, aneh deh”
“Liatnya biasa aja dong”
Yaaah kira-kira itu respon yang muncul
ketika kita melihat sesuatu yang kita tidak sukai (responnya diucapin dalam
hati saja ya, biar kamu gak jadi orang yang nyebelin juga, hehe). Serius deh,
ketika kamu tidak bisa mengontrol hate at the first sight, maka pasti rasa
tidak suka kamu akan makin bertambah, ujung-ujungnya segala kegiatanmu
terganggu dan yang pasti dosa kamu makin bertambah.
Karena alasan ini masih tergolong ringan,
saya rasa cukup mudah untuk mengubah rasa tidak suka menjadi rasa suka. Ada
beberapa tips yang bisa saya berikan, tapiii ini bukan berdasarkan hasil bacaan
apalagi hasil penelitian saya, ini hanya sekedar pengalam yang pernah saya
lakukan, jadi kalau merasa cocok boleh dicoba, tapii kalau merasa aneh abaikan
saja, hehe.
Istighfar.
Setiap lintasan pikiran yang buruk pasti
berasal dari setan, maka dari itu perbanyak istighfar adalah penangkalnya.
Rasulullah sendiri menyuruh kita untuk beristighfar minimal 1000 kali dalam
sehari.
Positive
thinking
Bisa jadi cara dia berjalan, bicara, atau
melihat seseorang bukan karena dia ada niat tertentu tapi memang bawaan dari
lahir, atau mungkin dia saat itu sedang ada penyakit, dan apapun itu cobalah
kamu berpikir positif. Latihlah pikiran positif mulai dari sekarang yaa, karena
pikiran positif membawa kita kepada kebahagiaan J.
Tanya
langsung
Well jika ternyata kedua cara diatas masih
belum menuntaskan rasa tidak sukamu dan kamu punya keberanian berlebih dan rasa
humur tingkat tinggi, maka silahkan tanyakan langsung ke orang yang
bersangkutan. Yaahh usahakan pertanyaannya tidak nyakitin yaaa.
2. 2. Alasan Pribadi
Btw alasan pribadi ini bukan alasan karena
ada kejadian khusus antara kamu dan dia, bukan tentang itu yaaa. Tapi maksudnya
adalah alasan karena kepribadian dia. Alasan ini biasanya muncul kalau kita
sudah cukup lama berinteraksi dengan dia. Kadang alasannya memang sifat dia
yang kurang baik seperti suka menggunjing atau mungkin mencontek, kadang pula
alasannya karena sifat dia yang tidak cocok dengan sifat kita misalnya kamu
orang yang pendiam sedangkan dia banyak bicara. Rasa tidak suka karena alasan
ini lebih sulit (menurut saya) untuk menetralisirnya dibanding dengan alasan fisik,
but it’s doesn’t mean thar nothing to do to change it!!, hanya saja butuh usaha lebih
(masih menurut saya) untuk melakukannya. Jika rasa tidak suka itu muncul karena
sifat dia yang kurang baik, satu-satunya cara adalah dengan mengingatkannya. Ingat
yaaa, mengingatkan bukan mengkritik, mengingatkan berarti dilakukan dengan cara
yang baik dan bertujuan baik, usahakan kamu memilih dengan kata-kata yang tidak
menyinggung perasaan dia dan lakukan di tempat yang sepi dan hanya antara kamu
dan dia agar dia tidak malu dan merasa terganggu. Heemm, seandainya cara ini
gagal coba deh kamu baca tulisan saya “Tentang Dua Kata”, J.
Selanjutnya bila alasan kamu karena ketidak cocokan sifat, ada dua cara yaitu
kamu mau berdamai dengan dia dan menerima dia apa adanya atau kamu berusaha
menyesuaikan diri dengan sifat dia. Dua-duanya butuh usaha yang keras yaa,
karena sulit sekali merubah sifat pribadi kita, but for the better
relationship, why not?. Ternyata dengan berubah kamu jauh lebih bahagia mengapa
tidak kamu coba?, ternyata dengan berubah kamu bisa semakin dekat dengan surga
mengapa tidak kamu lakukan? J.
3. 3. IRI
Mengapa hurufnya capslock mode on?, karena
alasan ketiga ini adalah alasan yang paling eemm apa ya nyebutnya?, paling
parah, paling aneh, paling unlogic dan paling sering menimpa kita, betul
gaak??? Jawab sendiri aja yaaa, J. Ngeliat orang dapat nilai sempurna, bilangnya hasil
contekan. Ada orang yang sedekah besar, bilangnya riya. Ada orang yang
jalan-jalan ke luar negeri, bilangnya sombong. Daaan segala macam hal yang
baik-baik ditimpali dengan yang buruk, menyedihkan sekali ya orang yang hatinya
penuh rasa iri. Biasanya rasa iri muncul karena ketidak mampuan kita, kita
sadar kita tidak bisa melakukan hal yang dilakukan orang lain taoi kita ingin
mendapatkan pengakuan seperti hal nya yang didapatkan orang lain, right?. Ada banyak
cara untuk menghilangkan rasa iri dalam hati kita. Selalu bersyukur, selalu
melihat ke bawah (maksudnya selalu melihat kondisi seseorang yang keadaannya
kurang beruntung dibanding kita yaaa,,bukan berarti melihat kebawah terus,
hehe), tapi karena saya membuat highlight bahwa inti dari iri adalah ketidak
mampuan, maka bagi saya menggali potensi diri kita adalah yang utama. Karena dengan
menemukan potensi dan menggalinya agar berkembang membuat tingkat kepercayaan
diri kita semakin tinggi dan bila diimbangi rasa syukur, insya Allah iri tidak
akan menghampiri, J. Let’s try.
Naaah tulisan ini saya buat supaya saya dan kamu atau
siapapun yang saat ini hatinya sedang kotor karena rasa tidak suka bisa berubah
perasaannya. Yang tadinya tidak suka bisa jadi suka atau minimal biasa saja.
Yang tadinya gedek banget jadi bisa agak gedek yaaah syukur syukur bisa jadi
sayang. Yang tadinya benci bisa jadi berdamai dengan hati, syukur-syukur mau
menerima dia menjadi bagian dari hati. Alhamdulillah dengan saya menulis
tulisan ini, rasa tidak suka saya menguap dan berganti dengan rasa suka dan
mengakui dia sebagai bagian dari hati. Semoga sahabat juga begitu yaaa J
0 comments:
Post a Comment